Berita Terkini

57

Penyerahan Surat Keputusan (SK) Pengangkatan PPPK Oleh KPU Provinsi Papua Pegunungan Kepada KPU Kabupaten Pegunungan Bintang

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pegunungan Bintang menerima penyerahan Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) oleh KPU Provinsi Papua Pegunungan. Acara penyerahan berlangsung di Kota Jayapura dengan suasana penuh kebersamaan dan semangat pengabdian. Upaya Pemerintah Memperkuat Kapasitas dan Profesionalitas ASN Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang dilaksanakan secara nasional, sebagai upaya pemerintah memperkuat kapasitas dan profesionalitas aparatur sipil negara di lingkungan KPU. Penyerahan SK dilakukan secara simbolis oleh Kabag SDM KPU Provinsi Papua Pegunungan Linda Rumbiak kepada jajaran KPU Kabupaten Pegunungan Bintang, disaksikan oleh seluruh pegawai sekretariat. Dalam kesempatan tersebut, para penerima SK PPPK tampak antusias dan penuh rasa syukur atas amanah baru yang diberikan. Baca juga: Evaluasi Logistik KPU Pegunungan Bintang Tahun 2029 Tanggung Jawab Besar dalam Menjalankan Fungsi Penyelenggaraan Pemilu Dalam sambutannya, Linda Rumbiak menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh PPPK yang baru diangkat. Ia menegaskan bahwa pengangkatan ini bukan hanya bentuk penghargaan atas kinerja, tetapi juga tanggung jawab besar untuk terus menjunjung tinggi nilai integritas, profesionalisme, dan netralitas dalam melaksanakan tugas-tugas kelembagaan. “Kami berharap dengan bertambahnya tenaga PPPK, KPU Kabupaten Pegunungan Bintang dapat semakin solid dalam menjalankan fungsi penyelenggaraan Pemilu. Komitmen, kedisiplinan, dan loyalitas menjadi kunci utama dalam menjaga marwah lembaga,” ujarnya. Momentum dalam Memperkuat Kelembagaan Sementara itu, Sekretaris KPU Kabupaten Pegunungan Bintang menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang mendalam kepada KPU Provinsi Papua Pegunungan atas dukungan dan pembinaan yang diberikan selama ini. “Kami bersyukur dan bangga atas pengangkatan rekan-rekan sebagai PPPK. Ini menjadi momentum penting bagi kami untuk semakin memperkuat kelembagaan dan meningkatkan kualitas kinerja di daerah. Kami siap bekerja secara profesional, penuh tanggung jawab, serta menjunjung tinggi etika penyelenggara pemilu,” ungkapnya. Baca juga: PDPB Triwulan III KPU Kabupaten Pegunungan Bintang: Jumlah Pemilih dan Fakta Menarik Memotivasi Seluruh ASN di Lingkungan KPU untuk Terus Meningkatkan Kinerja dan Dedikasi Penyerahan SK PPPK ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi seluruh aparatur di lingkungan KPU Kabupaten Pegunungan Bintang untuk terus meningkatkan kinerja dan dedikasi dalam mendukung suksesnya penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada di wilayah Pegunungan Bintang, yang memiliki tantangan geografis dan logistik yang tidak ringan. Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara penerimaan SK dan sesi foto bersama. Suasana keakraban dan kebanggaan terpancar dari seluruh peserta kegiatan, menandakan semangat baru bagi keluarga besar KPU Kabupaten Pegunungan Bintang untuk terus berkontribusi dalam mewujudkan penyelenggaraan pemilu yang jujur, adil, dan bermartabat. Dengan diterimanya SK pengangkatan PPPK ini, diharapkan seluruh pegawai dapat segera beradaptasi dan memberikan kontribusi nyata dalam mendukung agenda strategis KPU, 13/10/2025.


Selengkapnya
30

PDPB Triwulan III KPU Kabupaten Pegunungan Bintang: Jumlah Pemilih dan Fakta Menarik

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pegunungan Bintang kembali merilis hasil Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) Triwulan III Tahun 2025. Berdasarkan hasil rekapitulasi, terjadi peningkatan jumlah pemilih aktif dibandingkan periode sebelumnya. Pada Triwulan II, jumlah pemilih aktif tercatat sebanyak 97.565 pemilih, terdiri dari 52.307 laki-laki dan 45.285 perempuan. Sementara pada Triwulan III, jumlah tersebut meningkat menjadi 98.336 pemilih, dengan 52.749 laki-laki dan 45.587 perempuan. Peningkatan ini menunjukkan adanya penambahan 771 pemilih aktif dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Dari sisi gender, jumlah pemilih laki-laki bertambah 442 orang, sementara perempuan bertambah 302 orang. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam memberikan laporan dan verifikasi data juga semakin meningkat. Banyak warga yang secara aktif melapor ketika terdapat perubahan status kependudukan atau kesalahan data, yang membantu KPU Kabupaten Pegunungan Bintang memperbaiki akurasi daftar pemilih secara berkelanjutan.   Fakta Menarik PDPB Triwulan III KPU Kabupaten Pegunungan Bintang Kenaikan Pemilih Aktif: Jumlah pemilih aktif meningkat sebanyak 771 orang, dari 97.565 menjadi 98.336 pemilih. Dominasi Pemilih Laki-Laki: Pemilih laki-laki bertambah 442 orang dan masih mendominasi sekitar 54% dari total pemilih. Partisipasi Pemilih Perempuan: Pemilih perempuan meningkat 302 orang, menandakan partisipasi yang semakin setara antara laki-laki dan perempuan. Keseimbangan Rasio Gender: Rasio pemilih tetap stabil di angka 54% laki-laki dan 46% perempuan, menunjukkan distribusi pemilih yang seimbang di seluruh distrik. Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat Meningkat: Banyak warga kini berinisiatif melapor jika ada perubahan data kependudukan, menunjukkan tingkat kesadaran demokrasi yang makin tinggi di Pegunungan Bintang.  


Selengkapnya
39

Kota Oksibil, Denyut Kehidupan di Ujung Timur Papua Pegunungan

Terletak di lembah hijau yang dikelilingi pegunungan tinggi, Kota Oksibil menjadi pusat aktivitas dan denyut kehidupan di Kabupaten Pegunungan Bintang. Meski udara sejuk dan pemandangan alamnya memukau, kehidupan di sini menuntut ketangguhan serta kemampuan beradaptasi. Harga kebutuhan pokok tergolong tinggi karena sebagian besar bahan pangan harus dikirim melalui jalur udara. Namun, di tengah tantangan tersebut, masyarakat tetap hidup dengan semangat gotong royong dan kearifan lokal yang kuat. Kondisi Pasar dan Harga Pangan Di Oksibil, sebagian besar kebutuhan pangan seperti sayur mayur masih bergantung dari Jayapura. Sayur kangkung, misalnya, dijual seharga Rp20.000 untuk lima batang, sementara sayur kol, buncis, labu, wortel, dan daun bawang berasal dari distrik terdekat di sekitar kota. Untuk minuman, harga air mineral ukuran 500 ml mencapai Rp20.000, sedangkan minuman kemasan lainnya bisa menyentuh Rp25.000. Meskipun harga-harga ini tergolong tinggi, masyarakat setempat telah terbiasa beradaptasi dengan kondisi geografis yang menantang dan jalur distribusi yang terbatas. Kehidupan Sosial Masyarakat Lokal Masyarakat lokal di Oksibil dikenal sangat ramah dan terbuka kepada siapa pun. Tidak ada sekat antara penduduk asli dan pendatang sesuatu yang kini jarang ditemui di kota-kota besar. Di hari-hari biasa, warga telah sibuk sejak pagi: pergi ke kebun, memelihara ternak babi, bersekolah, dan bekerja. Hiburan sederhana seperti bermain wifi dengan voucher Rp10.000 per jam atau sekadar melihat pesawat datang dan pergi di bandara menjadi kegiatan yang menyenangkan. Hal-hal kecil seperti ini mampu meluluhkan rasa bosan, memberi kehangatan dan kebahagiaan sederhana bagi masyarakat yang hidup jauh dari hiruk pikuk kota besar. Rutinitas Akhir Pekan Setiap hari Minggu, seluruh masyarakat Oksibil beribadah di gereja masing-masing pada pagi hari. Ketika siang menjelang, suasana kota kembali hidup di sekitar bandara. Banyak warga yang berolahraga, berjalan santai, atau bermain sepak bola di lapangan aspal bandara. Bahkan, area bandara sering menjadi tempat latihan fisik bagi salah satu klub sepak bola Liga 4 asal Pegunungan Bintang. Pemandangan ini menjadi tontonan menarik yang mempererat kebersamaan warga. Penyesuaian Diri Para Pendatang Bagi pendatang baru, kesan pertama tentang Oksibil sering kali adalah “dingin”. Namun setelah beberapa minggu, rasa dingin itu justru berubah menjadi sejuk dan menenangkan. Suhu di kota ini berkisar 20 derajat pada siang hari dan bisa turun hingga 16–17 derajat pada subuh hingga pukul 10 pagi. Meski cuaca berbeda dari kebanyakan daerah lain di Indonesia, para pendatang cepat beradaptasi dan menemukan ritme kehidupan baru di dataran tinggi ini. Produk Lokal dan Semangat Kemandirian Selain hasil pertanian dan pasokan dari Jayapura, masyarakat Oksibil juga mulai mengembangkan produk lokal sebagai sumber ekonomi. Di pasar, beberapa warga menjual hasil kebun sendiri seperti ubi jalar, kol, daun bawang, dan labu, yang tumbuh subur di dataran tinggi Pegunungan Bintang. Perempuan setempat turut melestarikan budaya melalui noken anyaman serat alami, yang tidak hanya berfungsi sebagai tas tradisional tetapi juga menjadi simbol identitas masyarakat. Selain itu, sebagian warga juga memelihara ternak babi sebagai bagian penting dari kehidupan sosial dan ekonomi keluarga. Meski skala produksinya belum besar, upaya ini mencerminkan semangat kemandirian dan ketahanan masyarakat lokal dalam memanfaatkan potensi alam di sekitar mereka Penutup Kota Oksibil bukan sekadar titik di peta, tetapi potret kehidupan di ketinggian yang sarat nilai kebersamaan, keuletan, dan rasa syukur. Di tengah segala keterbatasannya, masyarakat Oksibil menunjukkan bahwa kebahagiaan tidak selalu bergantung pada kemewahan, melainkan pada kesederhanaan dan ketulusan hidup berdampingan. “Bagi kami yang hidup di sini, Oksibil bukan sekadar kota kecil di atas awan, melainkan rumah yang mengajarkan arti sederhana dari kebahagiaan.”


Selengkapnya
459

Evaluasi Logistik KPU Pegunungan Bintang Tahun 2029

Oksibil – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pegunungan Bintang melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan tata kelola logistik Pemilihan Tahun 2024. Hasil evaluasi ini menjadi bahan perencanaan strategis untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah dan Pemilu serentak Tahun 2029 mendatang. Tantangan Berat di Balik Kesuksesan Distribusi Logistik 2024 Ketua KPU Kabupaten Pegunungan Bintang, Yulius Uopdana, mengakui bahwa distribusi logistik di wilayahnya merupakan tugas yang sangat kompleks. Meski secara umum pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan aman dan lancar, faktor geografis dan cuaca ekstrem menjadi tantangan utama yang signifikan. Baca juga: Oksibil Papua: Negeri di Atas Awan Penuh Pesona dan Tantangan “Distribusi logistik di wilayah Pegunungan Bintang tidaklah mudah. Sebagian besar distrik hanya bisa dijangkau dengan pesawat udara dan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Namun berkat kerja sama semua pihak, seluruh logistik dapat tiba di TPS tepat waktu,” ujar Yulius. Dalam laporan tersebut, KPU mencatat beberapa permasalahan penting yang perlu diperbaiki menjelang Pemilu 2029, antara lain: Keterlambatan pengiriman logistik berdampak pada proses penyortiran dan pengepakan di gudang KPU. Ketidaksesuaian jumlah logistik di sejumlah TPS, yang segera ditangani dengan pendistribusian tambahan perlengkapan. Kendala alam yang tidak terelakkan seperti cuaca buruk dan medan ekstrem yang kerap menghambat jadwal penerbangan dan pengiriman ke wilayah terpencil. Peta Distribusi: Hanya 9 dari 34 Distrik yang Terakses Darat Pada pelaksanaan Pilkada 2024 lalu, sebagian besar logistik didistribusikan menggunakan pesawat, dari 34 distrik hanya 9 distrik yang bisa di jangkau melalui jalur darat meliputi Oksibil, Kalomdol, Serambakon, Okaom, Pepera, Oksebang, Oksop, Okbape dan Iwur. Distrik Iwur, Tarup, Pepera, Oksamol, Kiwirok Timur, Batom, Murkim, Mofinop (Perbatasan RI-PNG) Sedangkan Alemsom, Kawor dan Awinbon (Distrik Terjauh). Baca juga: : KPU Kabupaten Pegunungan Bintang Resmi Angkat Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK)    Rekomendasi Strategis untuk Logistik Pemilu 2029 KPU Pegunungan Bintang menegaskan komitmen untuk terus memperbaiki sistem tata kelola logistik pada pemilihan berikutnya. Beberapa rekomendasi utama yang disampaikan antara lain: Menetapkan penyedia logistik yang tepat waktu dan berkualitas. Meningkatkan kapasitas SDM dan koordinasi lintas lembaga untuk distribusi di wilayah sulit akses. Memperkuat sistem monitoring dan pengawasan dalam setiap tahapan logistik.   “Kami berkomitmen agar seluruh proses logistik di Pemilu 2029 berjalan lebih efisien, transparan, dan akuntabel. Pengalaman di 2024 menjadi pelajaran berharga untuk penyelenggaraan berikutnya,” tambah Yulius. Dengan berbagai upaya perbaikan tersebut, KPU Pegunungan Bintang optimistis mampu mewujudkan tata kelola logistik yang lebih baik, efisien, dan menjamin hak pilih masyarakat hingga ke pelosok Pegunungan Bintang.


Selengkapnya
105

Oksibil Papua: Negeri di Atas Awan Penuh Pesona dan Tantangan

Di ujung timur Indonesia, terletak sebuah wilayah yang sering disebut “negeri di atas awan” Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Letak dan Geografi Sebagian besar wilayah Pegunungan Bintang berada pada ketinggian antara 400 sampai 4.000 meter di atas permukaan laut. Oksibil sendiri secara administratif terletak di distrik Oksibil dan berada di ketinggian rata‑rata 1.400 mdpl dengan bagian‑bagian yang lebih tinggi mencapai 3.000 mdpl. Wilayahnya didominasi oleh lanskap pegunungan, lembah curam, hutan hujan, lembah‑lembah yang diselimuti kabut, serta sungai‑sungai bawah tanah dan air terjun. Iklim & Suhu Karena berada di dataran tinggi tropis, Oksibil memiliki iklim hujan tropis (hutan hujan tropis) yang sangat lembap dan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Suhu rata‑rata tahunan berada di kisaran ± 20,6 °C   Pada malam hari dan pagi hari, suhu bisa turun cukup signifikan — hingga sekitar 16 °C atau sedikit di atasnya — menjadikan udara terasa sejuk dan kadang dingin bagi pendatang.  Karena ketinggian dan kondisi topografi, kabut dan awan sering menyelimuti wilayah ini, terutama di pagi dan sore hari, menambah nuansa “negeri di atas awan”. Akses & Transportasi Hanya moda udara yang menjadi jalan utama ke Oksibil dari kota luar, karena akses darat sangat terbatas dan sering terputus karena kondisi alam (hutan lebat, sungai, lereng tajam)   Waktu tempuh pesawat dari Jayapura ke Oksibil berkisar puluhan hingga sekitar 45–55 menit, tergantung kondisi cuaca dan rute penerbangan.   Penerbangan reguler ke distrik‑distrik di luar Oksibil sering terpengaruh cuaca, sehingga jadwal bisa berubah mendadak atau dibatalkan.   Kehidupan & Kebudayaan Masyarakat setempat terdiri dari beberapa suku asli, terutama suku Ngalum dan suku lain seperti Ketengban, Lepki, Kimki, Murkim, dan lainnya.   Salah satu seni budaya yang khas adalah Tarian Oksang, milik masyarakat Ngalum, yang memiliki makna simbolis mendalam terkait unsur air dan kepercayaan.  Produk pertanian khas daerah ini antara lain kopi Arabika (kualitas tinggi) yang tumbuh di dataran tinggi, serta sayuran seperti kubis, tomat, wortel, dan tanaman lainnya sesuai iklim pegunungan.  Hutan di sekitar Oksibil juga menyimpan keindahan alam: vegetasi rapat, lumut, anggrek, jamur hutan, sungai bawah tanah, gua, dan air terjun di kampung‑kota kecil sekitar.  Daya Tarik Wisata Beberapa potensi wisata yang menarik di sekitar Oksibil: Puncak Mandala — salah satu puncak tertinggi di wilayah Papua, kadang memiliki salju / es di bagian sangat tinggi, memberi nuansa alam ekstrem dan menantang   Air terjun lokal di sekitar Oksibil, seperti Kolbung, Tembung, Anorbung, Kukop Bung, Okbon Bung — air terjun (“bung”) adalah sebutan lokal untuk air terjun.  Goa dan sungai bawah tanah. beberapa sungai konon mengalir di bawah tanah dan muncul kembali sebagai air terjun atau mata air pada permukaan  Camping / alam bebas — karena udara yang sejuk dan lanskap alam yang masih asri, banyak yang menyarankan wisatawan untuk membawa tenda agar bisa merasakan sensasi menginap di alam pegunungan   Tantangan & Kondisi Hidup Infrastruktur sangat terbatas. Banyak distrik hanya dapat dijangkau dengan pesawat kecil.  Ketersediaan listrik dulu bergantung pada generator diesel dengan jam nyala terbatas (sekitar malam hari), meskipun belakangan ada upaya sumber energi yang lebih stabil.       •    Akses terhadap air bersih dan sanitasi sangat minim; banyak penduduk hanya mengandalkan air hujan sebagai sumber air yang bisa digunakan.       •    Komunikasi sulit di banyak distrik — sinyal telepon seluler dan internet tidak menjangkau sebagian besar wilayah.  Itulah gambaran tentang Oksibil, Pegunungan Bintang — sebuah “negeri di atas awan” dengan kesejukan alami, kekayaan budaya, dan tantangan hidup di pelosok pegunungan.


Selengkapnya
72

KPU Kabupaten Pegunungan Bintang Resmi Angkat Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK)

Wamena - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pegunungan Bintang melaksanakan kegiatan penyerahan Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bertempat di Kantor KPU Provinsi Papua Pegunungan. Tiga pegawai KPU Pegunungan Bintang Resmi Diangkat Sebagai PPPK Sebanyak 3 orang pegawai resmi diangkat sebagai PPPK di lingkungan KPU Kabupaten Pegunungan Bintang setelah melalui serangkaian tahapan seleksi yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kegiatan penyerahan SK tersebut dihadiri oleh Sekretaris serta seluruh jajaran sekretariat KPU Provinsi Papua Pegunungan. Peran Strategis PPPK dalam Mendukung Penyelenggaraan Pemilu Dalam sambutannya, Sekretaris KPU Provinsi Papua Pegunungan menyampaikan apresiasi kepada para pegawai yang telah menunjukkan dedikasi dan komitmen tinggi selama menjalankan tugasnya, terutama dalam mendukung penyelenggaraan pemilu yang berkualitas dan berintegritas. “Pengangkatan PPPK ini merupakan bentuk penghargaan atas kerja keras serta pengabdian rekan-rekan selama ini. Kami berharap setelah pengangkatan ini, semangat dan tanggung jawab dalam mendukung tugas-tugas kelembagaan KPU semakin meningkat,” ujar Sekretaris KPU Provinsi Papua Pegunungan. Beliau menambahkan bahwa keberadaan PPPK di lingkungan sekretariat KPU memiliki peran penting dalam memperkuat tata kelola administrasi, keuangan, serta dukungan teknis penyelenggaraan pemilu dan pemilihan. “Dengan adanya PPPK, diharapkan kinerja kelembagaan KPU semakin optimal dalam memberikan pelayanan publik yang profesional, transparan, dan akuntabel,” ujarnya. Acara ditutup dengan sesi penyerahan SK secara simbolis kepada perwakilan PPPK dan foto bersama seluruh peserta kegiatan. Dengan pengangkatan ini, KPU Kabupaten Pegunungan Bintang menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sumber daya manusia yang profesional dalam mewujudkan penyelenggaraan pemilu yang jujur, adil, dan berintegritas tinggi di wilayah Pegunungan Bintang. 7/10/2025  


Selengkapnya