Profil Daerah: Kabupaten Pegunungan Bintang

Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan — Kabupaten Pegunungan Bintang merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Papua Pegunungan yang dikenal dengan bentang alam menakjubkan serta karakter masyarakat yang kuat menjaga kearifan lokal. Dengan ibu kota di Oksibil, wilayah ini berada di jantung pegunungan Jayawijaya, berbatasan langsung dengan Negara Papua Nugini di sebelah utara.

Sejarah dan Pembentukan Daerah

Kabupaten Pegunungan Bintang resmi terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Jayawijaya. Pembentukan ini bertujuan mempercepat pembangunan dan memperluas pelayanan pemerintahan bagi masyarakat di wilayah pedalaman Papua.
Nama “Pegunungan Bintang” diambil dari gugusan pegunungan yang, jika dilihat dari udara, menyerupai bintang — simbol harapan dan terang pembangunan di kawasan paling timur Indonesia.

Baca JugaSejarah Papua Pegunungan: Dari Wilayah Pegunungan Hingga Menjadi Provinsi Baru di Tanah Papua

Geografis dan Kondisi Alam

Luas wilayah Pegunungan Bintang mencapai 15.683 km², didominasi topografi pegunungan curam dengan ketinggian antara 1.500 hingga 4.000 meter di atas permukaan laut. Suhu udara sejuk berkisar 12–25°C, dan sebagian besar daerah hanya dapat dijangkau melalui transportasi udara perintis.

Kekayaan hutan tropis, sungai alami, serta flora dan fauna endemik menjadikan Pegunungan Bintang salah satu wilayah konservasi penting di Papua. Curah hujan tinggi dan tanah yang subur mendukung potensi besar di bidang pertanian dan hortikultura dataran tinggi.

Masyarakat dan Budaya Lokal

Masyarakat Pegunungan Bintang terdiri atas berbagai suku asli Papua, antara lain Oksibil, Bime, Batom, dan Kiwirok. Mereka hidup dalam keselarasan dengan alam, mempraktikkan sistem sosial berbasis adat dan gotong royong.
Kegiatan utama masyarakat meliputi bercocok tanam, beternak, dan berburu, sementara nilai budaya seperti upacara adat dan tarian tradisional masih dijaga turun-temurun.

a

Baca Juga: Sejarah KPU: Menjaga Demokrasi Indonesia Sejak Era Reformasi

Pemerintahan dan Pembangunan

Kabupaten Pegunungan Bintang terbagi menjadi 34 distrik (kecamatan). Pemerintah daerah berupaya mengembangkan infrastruktur dasar, seperti bandara perintis, jalan antar distrik, fasilitas kesehatan, dan pendidikan.
Dalam bidang demokrasi, masyarakat Pegunungan Bintang dikenal aktif berpartisipasi dalam setiap tahapan pemilihan umum sebagai wujud komitmen terhadap pembangunan bangsa.

b

cbandara perintis oksibil, pegunungan bintang

Potensi Wilayah

Pegunungan Bintang memiliki potensi besar dalam:

  •  Pertanian dan hortikultura dataran tinggi (umbi, sayuran, kopi)
  •  Kehutanan dan konservasi alam
  •  Pariwisata alam dan budaya lokal
  •  Sumber daya air dan energi terbarukan

Dengan pengelolaan berkelanjutan dan dukungan masyarakat adat, Pegunungan Bintang berpotensi menjadi pusat ekowisata dan konservasi unggulan di Papua Pegunungan.

Motto Daerah

“Yumtok Imko Olo” — Bersatu, Damai, dan Sejahtera dalam Perbedaan.

Baca Juga: Peran KORTEP di Kabupaten Pegunungan Bintang dalam Menyukseskan Pemilu di Wilayah Pegunungan

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 38 Kali.