Alur Pemungutan dan Penghitungan Suara: Panduan Lengkap Sesuai Ketentuan KPU

Alur pemungutan dan penghitungan suara merupakan tahapan paling krusial dalam penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada di Indonesia. Tahapan ini menentukan sah atau tidaknya suara pemilih serta menjamin proses demokrasi berjalan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (LUBER JURDIL).

Pengertian Pemungutan dan Penghitungan Suara

Pemungutan suara adalah kegiatan pemberian suara oleh pemilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada hari pemungutan suara. Sementara itu, penghitungan suara adalah proses menghitung suara sah dan tidak sah setelah pemungutan suara selesai.

Kedua tahapan ini dilaksanakan oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan diawasi oleh pengawas TPS serta disaksikan oleh saksi peserta Pemilu.

Alur Pemungutan Suara di TPS

1. Persiapan TPS Sebelum Pemungutan Suara

Sebelum pemungutan suara dimulai, KPPS melakukan beberapa persiapan, antara lain:

  • Menyiapkan TPS sesuai ketentuan KPU

  • Memastikan kotak suara dalam keadaan kosong dan tersegel

  • Menyiapkan surat suara, tinta, bilik suara, dan daftar pemilih

  • Membuka TPS dan mengumumkan dimulainya pemungutan suara

TPS dibuka pada pukul 07.00 waktu setempat.

2. Kehadiran Pemilih di TPS

Pemilih datang ke TPS dengan membawa:

  • Formulir undangan memilih (C Pemberitahuan)

  • KTP elektronik atau identitas kependudukan lainnya

KPPS melakukan verifikasi data pemilih berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT), DPTb, atau Daftar Pemilih Khusus (DPK).

3. Pemberian Surat Suara

Setelah diverifikasi, pemilih:

  • Menerima surat suara sesuai jenis Pemilu/Pilkada

  • Mencelupkan jari ke tinta setelah mencoblos

  • Masuk ke bilik suara untuk memberikan pilihan secara rahasia

4. Pencoblosan Surat Suara

Pemilih memberikan suara dengan mencoblos:

  • Nomor atau gambar pasangan calon

  • Tanda gambar partai politik atau calon sesuai jenis Pemilu

Setelah selesai, surat suara dimasukkan ke kotak suara yang sesuai.

5. Penutupan Pemungutan Suara

Pemungutan suara ditutup pada pukul 13.00 waktu setempat. Pemilih yang sudah berada di TPS sebelum penutupan tetap dilayani.

Alur Penghitungan Suara di TPS

Penghitungan suara dilaksanakan langsung di TPS setelah pemungutan suara selesai.

1. Persiapan Penghitungan Suara

KPPS melakukan:

  • Pembukaan kotak suara di hadapan saksi dan pengawas

  • Penghitungan jumlah surat suara

  • Pencocokan dengan jumlah pemilih yang hadir

2. Pembacaan dan Penghitungan Surat Suara

KPPS membuka surat suara satu per satu dan membacakannya dengan suara keras. Setiap suara:

  • Dicatat pada formulir penghitungan

  • Ditentukan sebagai suara sah atau tidak sah

Saksi peserta Pemilu berhak mengajukan keberatan yang dicatat dalam berita acara.

3. Penentuan Suara Sah dan Tidak Sah

  • Suara sah: surat suara dicoblos sesuai ketentuan

  • Suara tidak sah: surat suara rusak, dicoblos lebih dari satu pilihan, atau tidak jelas

Penentuan ini dilakukan secara transparan dan terbuka.

4. Pengisian Berita Acara dan Sertifikat Hasil

Hasil penghitungan suara dituangkan dalam:

  • Berita acara penghitungan suara

  • Sertifikat hasil penghitungan suara

Dokumen ditandatangani oleh KPPS dan saksi yang hadir.

5. Pengiriman dan Input Data ke Sistem KPU

Hasil penghitungan suara:

  • Dikirim ke PPK melalui mekanisme berjenjang

  • Diinput ke dalam Sirekap KPU sebagai alat bantu rekapitulasi

Prinsip Transparansi dan Pengawasan

Alur pemungutan dan penghitungan suara dijalankan dengan prinsip:

  • Transparan

  • Akuntabel

  • Partisipatif

Pengawasan dilakukan oleh Bawaslu, pengawas TPS, serta masyarakat.

Peran Masyarakat dalam Pengawasan

Masyarakat dapat berperan aktif dengan:

  • Mengawasi proses pemungutan suara di TPS

  • Melaporkan dugaan pelanggaran Pemilu

  • Mengakses hasil penghitungan suara melalui kanal resmi KPU

Baca Juga: Pengamanan TPS dan Kesiapan Aparat: Strategi Menjaga Kelancaran Pemungutan Suara di Seluruh Daerah

Alur pemungutan dan penghitungan suara merupakan inti dari proses demokrasi di Indonesia. Dengan memahami setiap tahapan secara utuh, masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi aktif dan mengawasi jalannya Pemilu agar berlangsung jujur, adil, dan berintegritas.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus berkomitmen menjaga kualitas penyelenggaraan Pemilu melalui regulasi yang jelas, transparansi proses, serta pemanfaatan teknologi informasi.

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 85 Kali.